Kiai sungguhan itu ya Kiai Muhammad," kira-kira demikian ujar Mbah Abdullah Salam Kajen kepada seorang santri mbareng saat sowan beliau. Kiai Muhammad lahir sekitar tahun 1924 dari pasangan KH.Yasin dan Ny.Muthi'ah. Adalah sosok yang alim dan teguh dalam memegang prinsip. Seorang zahid dan wira'i.
Pendapat-Pendapat keagamaan (fiqhiyyah ubudiyyah) beliau sangat luas sekali. Hanya saja jarang yang mengetahui, karena dalam mendidik santri dan masyarakat beliau lebih memilih sikap hati-hati dengan memberlakukan qaul mu'tamad. Namun dalam kondisi-kondisi tertentu dan kepada orang tertentu beliau memberikan fatwa dengan hukum yang sangat ringan. Misalnya, beliau mengatakan, rukun qauli (bacaan wajib dalam shalat) sudah cukup/sah hanya dengan membaca ayat al-qur'an yang mudah: Faqra' ma tayassara minal qur'an.
Salah satu karamah beliau adalah ketika mengimami shalat di masjid Baitussalam beliau dibuka hijabnya sehingga dapat melihat Ka'bah. Keterangan ini penulis dapat dari kiai Muhajir Madad Salim, Mutih, Demak. Kisah ini saya konfirmasikan kepada putra beliau, kiai Yasin Muhammad, dan beliau membenarkan. Saat itu beliau berjalan bersama ayahandanya, kiai Muhammad dan KH.Sanusi. Tiba-tiba kiai Muhammad bilang kepada adiknya, "aku tadi saat shalat berada di Babussalam."
Namun kiai Yasin menjelaskan, "Kisah semacam ini adalah pengalaman ruhani. Kalau diceritakan tidak masuk akal." pungkasnya.
Sumber: Atabags (Gus Mujab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar