Postingan Populer

Selasa, 13 Agustus 2019

Ihya'ussunnah Assaniyyah


 Ihya'ussunnah Assaniyyah awalnya adalah musholla, yg disebut langgar wetan, yang merupakan Musholla ke 3 di desa loram kulon. Kemudian oleh KH. M. Masyhuri bin KH. Abdul Ghoni sekitar tahun 1950an. Pondok ini menyatu dengan Musholla Ihya’ussunnah yang sudah berdiri puluhan tahun sebelumnya.

    Pondok ini kemudian dibangun dan diteruskan oleh kakak Kiai Masyhuri yang juga petinggi pertama desa Loram Kulon, yaitu KH. M. Ihsan beserta kedua anaknya, KH. M. Najib dan KH. M. Tholhah. Selain ngaji pondok, di musholla ini juga menyelenggarakan Sekolah Arab Miftahul Ulum yang bertempat di langgar dan paseban (balai desa) petinggi. Sekolah ini menjadi cikal bakal madrasah yang ada, yang dikembangkan di kemudian hari bersama tokoh masyarakat dan ulama setempat.

    Musholla ini juga menjadi pusat organisasi kepemudaan di daerah Jati seperti IPNU dan GP. Anshor. Setelah wafatnya KH. M. Tholhah dan KH. M. Ihsan dan kemudian KH. M. Najib, ngaji di langgar dilanjutkan oleh Kiai Musta’in Sahal bin H. Ahsin dan beberapa waktu kemudian oleh Kiai M. Liwauddin dan Ustadz M. Ishlahul Umam, Ustadz M. In’amullah dan Ustadz M. Abul Fadhli. Telah banyak alumninya yang menjadi kiai, tokoh masyarakat, dosen, guru, pengusaha, dan orang yang bermanfaat bagi orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal kitab Faraidl As-Saniyyah Wa Ad-Durar Al-Bahiyyah: Kitab Hujjah Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Di Indonesia pada dekade 60 sampai 70-an, muncul gerakan-gerakan anti adat dan penolakan atas kulturisasi agama dengan alasan bertentangan ...