Postingan Populer

Jumat, 09 Agustus 2019

Gaji Gus Dur


Prof. Mahfud MD, dalam setahun bersama Gus Dur, pernah bercerita : "Pada bulan pertama menjadi presiden, Gus Dur menerima gaji dengan amplop coklat ketika dia sedang duduk bersama Alwi Shihab dan Arifin Junaidi.” Sesudah menandatangani bukti penerimaan gaji tersebut, Gus Dur menyerahkan amplop coklat itu kepada Alwi Shihab, sambil berkata dg bergurau: “Kamu harus membeli jas yang bagus. Menteri luar negeri jangan memalukan,”. Bulan berikutnya, Gus Dur menyerahkan gajinya kepada menteri negara riset dan teknologi (Menristek), Prof. AS Hikam yang ketika itu sedang di Istana. “Nih, beli sepatu dan jas. Masak, Menristek sepatunya jelek,” kata Gus Dur bercanda lagi.

Arifin Junaidi merasa heran. Ketika dia tanya kepada Gus Dur, mengapa gajinya diserahkan kepada orang lain. Gus Dur malah menjawab, “Ya sudah, gaji bulan berikutnya untuk kamu saja.”
Arifin Junaidi kaget dan berkata, “Bukan begitu, Gus. Maksud saya, Gus Dur harus menyimpan gaji itu untuk kebutuhan Gus Dur karena itu adalah gaji Gus Dur sebagai Presiden.” Gus Dur dengan santai menjawab, “Lha, semua kebutuhan saya sudah disediakan di sini (Istana). Saya tak butuh apa-apa, biar dipakai oleh yang butuh saja.” .
Untuk alm. Gus Dur, *Alfatihah..*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal kitab Faraidl As-Saniyyah Wa Ad-Durar Al-Bahiyyah: Kitab Hujjah Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Di Indonesia pada dekade 60 sampai 70-an, muncul gerakan-gerakan anti adat dan penolakan atas kulturisasi agama dengan alasan bertentangan ...